TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Muhammad Nazaruddin keliru menyatakan e-KTP hanya memakai 'contactless smart card'.
Menurut Nazaruddin, 'contactless smart card' hanya bisa dibaca dari jarak 10 sentimeter, dan tidak dapat dibaca dari satelit.
Nazaruddin juga menyebutkan, Kemendagri sudah mencetak 130 juta blangko e-KTP. Kualitas chip dari Cina, kata Nazaruddin juga sangat di bawah standar.
"Itu makin ngawur lagi," ujar Mendagri seraya terkekeh, kepada Tribunnews.com, Rabu (25/9/2013).
Gamawan menjelaskan, yang menetapkan spesifikai proyek itu adalah 15 Kementerian.
"Mana Nazar tahu? Ada ITB, BPPT, sandi negara, Kominfo, dan lain-lain. Di situ para pakar dan doktor tamatan IT Amerika. Uji labornya di LIPI," cetus Mendagri.
"Apa Nazar ngerti itu? Paling dia diceritain orang pula. Ada yang bilang ke dia," tuturnya.
Apalagi, menurut Gamawan, e-KTP belum dicetak, Nazar sudah dipenjara. Lebih lanjut Gamawan menjelaskan, semua spesifikasi proyek e-KTP sudah melalui tahap pengujian dan dibuktikan.
"Saya enggak tahu soal teknis itu. Tapi, semua sudah diuji dan dibuktikan," jelasnya. (*)