Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah, PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 1 akan tetap melayani 48 perjalanan di 4 stasiun yang berada di Jakarta. Untuk lonjakan penumpang kereta api akan berlangsung pada tanggal 12 Oktober 2013 karena para pekerja serta pelajar sudah libur dari aktifitas keseharian mereka.
"Kita kerahkan semua KA saat liburan Idul Adha. Ada 48 kereta api di 4 stasiun yaitu Gambir, Senen, Tanjung Priok serta Kota. Sedangkan penumpang sudah memesan untuk liburan Idul Adha sudah sejak 90 hari lalu. Tidak ada kereta tambahan untuk Hari Raya Idul Adha," kata Kepala Humas Daop 1, Sukendar Mulya di Stasiun Juanda, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin(30/9/2013).
Sukendar menjelaskan bahwa penumpang yang ingin merayakan Hari Raya Idul Adha kebanyakan ke daerah Timur. Namun, menurutnya, penumpang pada Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri sangatlah berbeda. Untuk lonjakan penumpang kereta api tidak ada ketika Hari Raya Idul Adha.
"Ke tujuan timur seperti angkutan mudik lebaran Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, Surabaya, dan Malang," kata Sukendar.
Menurutnya, puncak arus mudik pada Hari Raya Idul Adha akan terjadi pada hari Sabtu (12/10/2013) mendatang. Pasalnya, penumpang yang sudah membeli tiket kereta api sudah mencapai angka 20.943 penumpang.
Untuk tanggal (10/10/2013) ada sebanyak 12.489 penumpang, tanggal (11/10/2013) ada sebanyak 19.226 penumpang, tanggal (12/10/2013) ada sebanyak 20.943 dan tanggal (13/10/2013) ada sebanyak 14.371 penumpang.
"Sisanya tanggal (14/10/2013) ada 9.409 penumpang, dan tanggal (15/10/2013) ada 7.699 penumpang," ujarnya.
Sukendar menjelaskan bahwa untuk tarif pada hari raya Idul Adha sendiri tidak ada perubahan. Bahkan, untuk kereta ekonomi AC diberikan tarif progresif. Akan tetapi, untuk hari raya Idul Adha diberlakukan sistem tarif atas pada hari Jumat (11/10/2013) sampai Minggu (13/10/2013).
"Misalnya kereta api jurusan Jakarta menuju Solo dengan kereta Argo Lawu eksekutif biasa kena biaya Rp 225.000 menjadi Rp 315.000," katanya.