News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pramono Edhie: PKB Bukan Pemilik Kantor Setgab

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta konvensi Demokrat Pramono Edhie Wibowo menyatakan telah meminta izin pemilik kantor Setgab Djan Faridz. Pernyataan tersebut terkait dengan adanya permintaan agar Pramono pindah markas tim pemenangan.

"Kita telah berkoordinasi dengan pemilik rumah Djan Faridz," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Pramono membantah telah mengambil alih kantor Setgab. Ia mengatakan markas tim pemenangannya terdapat di ruang depan kantor Setgab. Sedangkan Setgab biasanya melakukan rapat di ruang belakang.

"Mereka tetap bisa menggunakan. Setgab dan saya tidak rapat setiap hari," kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Ia pun meminta anggota Setgab yang tidak setuju dengan markas pemenangnya langsung menanyakan kepada Djan Faridz sebagai pemilik.

"Tanyakan kepada pemilik, apakah PKB pemilik? tanyakan kepada Pak Djan Faridz," katanya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Malik Haramain, meminta peserta konvensi Demokrat Pramono Edhie Wibowo mencari tempat lain.

Permintaan itu terkait penggunaan tempat Sekretariat Gabungan (Setgab) sebagai markas tim pemenangan adik ipar SBY itu sebagai peserta konvensi.

Permintaan itu, kata Haramain juga menyangkut sulitnya memisahkan tugas antara Setgab dan peserta konvensi jika berada di lokasi yang sama.

"Memang itu kantornya bukan punya Setgab. Itu jadi tempat pertemuan Setgab, harusnya dimanfaatkan itu. Masa satu rumah satu kantor masa ditempati dua institusi? Setgab dan Pramono?" kata Malik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Anggota Komisi III itu pun menilai adanya pembagian tempat itu membuat kinerja setgab menjadi tidak efektif. Ia pun meminta tempat itu dikembalikan kepada Setgab.

"Engga mungkin digabung, karena visinya beda, akan menganggu. Kalau Pramono mau maksa di situ, setgab harus sikap. Setgab masih ada. Buktinya lobi dan rapat masih ada. Terakhir waktu BBM," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini