Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rudi Rubiandini mengklaim tak tahu perihal skandal tender minyak dan gas bumi yang terjadi di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Sebab, kata Rudi sebagaimana diutarakan pengacaranya, Rusydi Abu Bakar, setiap proyek dilembaganya itu dilakukan panitia yang berada di bawah deputi.
"Kalau di zaman dia (Rudi) tender itu dikembalikan pada deputi. Dulu kan tender ada di bawah BP Migas. Organisasi itu (BP Migas) dikembalikan lagi ke Deputi Organisasi sejak Februari lalu," kata Rusydi di kantor KPK, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Menurut Rusydi, Rudi hanya menerima laporan dari deputi soal pemenang tender, kemudian menyetujuinya. Sementara pemenang tender, klaim dia ditentukan oleh panitia lelang.
Karena itu, ujarnya, dugaan jika ada permainan tentunya terjadi di bawah kedeputian, dan bukan langsung di bawah kliennya.
"Kecuali ada yang merugikan negara baru (ke Rudi)," katanya.
Saat dikonfirmasi apakah Rudi turut terlibat dalam pengaturan tender saat masih menjabat deputi BPH Migas, Rusydi mengaku tak tahu. "Saya belum tahu. Nanti saya tanyakan," ujarnya.