Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi belum menemukan titik terang dalam penyelidikan kasus hilangnya 4 artefak emas dari Museum Nasional atau Museum Gajah, yang dilaporkan ke polisi, Kamis (12/9/2013) lalu. Setelah hampir 3 minggu, polisi belum juga menetapkan siapa tersangka pelaku pencurian artefak.
Bahkan, kini berkembang kabar ke 4 artefak itu sudah berada di luar negeri dan di beberapa tempat. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan pihaknya bersama interpol atau organisasi kepolisian internasional akan mengecek kebenaran sejumlah informasi yang mengatakan keberadaan 4 artefak emas yang hilang itu ada di luar negeri terutama di Thailand.
"Kami akan konfirmasikan lagi ke interpol dalam kaitan apakah benar keberadan artefak itu di Thailand atau di tempat lain yang diinformasikan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/10/2013).
Sejak awal, kata Rikwanto, pihaknya sudah bekerjasama dengan interpol, pihak imigrasi dan bandara-bandara untuk mencegah artefak lari ke luar negeri dan mengantisipasi artefak itu lari ke luar negeri.
Menurut Rikwanto penyelidikan kasus ini masih berjalan terus. Namun sampai saat ini kata Rikwanto pihaknya belum dapat menetapkan tersangka walau ada beberapa orang dalam yang dicurigai pihaknya.
"Kami juga periksa rekening keluarga dari orang dalam yang dicurigai," kata Rikwanto.
Rikwanto menuturkan pihaknya sudah menggelar rekonstruksi mini dan gelar perkara atas kasus ini pada Senin (30/9/2013).
"Hasilnya masih dianalisis dan akan dibulatkan dengan hasil penyelidikan anggota, termasuk penyelidikan rekening orang dalam yang dicurigai," kata Rikwanto.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Rkwanto membantah jika pihaknya menemukan bahwa kasus ini ada unsur kesengajaan. "Yang jelas ini pencurian. Barang yang dicuri sangat berharga dan nilainya tak terukur dengan uang. Yang jelas memang ada pihak-pihak yang menginginkan barang ini," kata Rikwanto.