News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT TNI

Fadli Zon: Rakyat Harus Dukung dan Jaga TNI

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad berbaris saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI. (Warta Kota/alex suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasuki usia ke-68, Sabtu (5/11/2013). Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menuturkan, TNI lahir dari rakyat, bagian dari rakyat, dan milik seluruh rakyat.

"Apalagi TNI, selain menjadi garda terdepan menjaga NKRI, juga memiliki banyak prestasi," kata Fadli dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com.

Fadli mencatat, TNI aktif mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957 dengan nama Kontingen Garuda (Konga). Konga I dikirim ke Mesir, pada 8 Januari 1957, dan telah banyak mengukir prestasi.

Sementara Konga XI 2, yang dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992, berperan mengembalikan personel Amerika Serikat (AS) yang ditangkap Polisi Irak di wilayah Kuwait, dan berhasil membujuk suku Bieloven agr tidak melaksanakan kegiatan pasar gelap.

Sementara Prajurit TNI dari Kopassus, lanjutnya, berhasil membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz'95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua, 1996. Pratu (Prajurit Satu) Asmujiono dari Kopassus pun menjadi orang pertama sekaligus prajurit pertama asal Indonesia dan Asia Tenggara yg mencapai Mount Everest dan mengibarkan Merah Putih pada 1997.

Sedang sejak 2006, Konga aktif dalam United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), dan mendapat apresiasi atas kerberhasilan mencegah kontak senjata tentara Lebonon-Israel di wilayah perbatasan Al Adeisseh, Agustus 2010.

"Tugas kita sebagai rakyat untuk terus mendukung dan menjaga TNI agar terus mampu menjaga kedaulatan NKRI," jelasnya.

Berdasarkan analisa Global Fire Power (GFP) dengan tajuk Countries Ranked by Military Strength,  militer Indonesia menduduki peringkat 15 dunia dan sudah sanggup melawan invasi negara lain. Posisi ini meninggalkan negara ASEAN lain, seperti Thailand di peringkat 20, Vietnam di peringkat 25, Philipina di peringkat 31, dan Malaysia di peringkat 33.

Indonesia tercatat memiliki sekitar 438.410 personel aktif, 400 tank, 444 pesawat, 187 helikopter, 50 kapal perang, dan alutsista yang terus bertambah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini