TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - HUT TNI yang jatuh pada hari ini, Sabtu (5/10/2013) diharapkan menjadi moment baik untuk merefleksi dan mengintrospeksi diri.Sekaligus sebagai pembangkit semangat prajurit TNI. Hal ini diungkapkan oleh politisi Partai Hanura Nuning Keropati.
"Prajurit TNI meski tak boleh lagi berpolitik praktis, haru dibekali pendidikan dan pengetahuan politik negara. Agar paham apa dan bagaimana netralitas. Terlebih kini kita rasakan ada pergeseran ancaman terhadap negara, Tak lagi sebatas ancaman perang tradisional," papar Nuning dalam pernyataan tertulisnya kepada Tribunnews.com.
Adanya ancaman cyber war,perang asimetrik dan lain-lain, lanjut Nuning, tentu saja tak meripakan perebutan teritorial langsung.
Akan tetapi lebih kepada otoritas penguasaan kedaulatan melalui tekhnologi dan psywar, hal ini berdampak lebih luas bisa masuk ke relung ipoleksosbud bangsa.
"Dan bila kita tak waspada, maka bukan tak mungkin kita dapat dilumpuhkan dengan cara itu sebagai bangsa. Justru itu, prajurit TNI juga harus pintar dan memiliki profesionalitas teruji. Prajurit TNI harus pahami politik negara,meskipun tak berpolitik praktis,sehingga tahu apa yang harus dilakukan guna menjaga kedaulatan NKRI ini," Nuning mengharapkan.
TNI, Nuning kembali berharap juga harus terus meningkatan profesionalisme dan pengetahuan akademiknya.
Utamanya, bagi perwira pengawak alutsista, harus terus diberi kesempatan upgrading, mengikuti perkembangan tekhnologi alutsista.
"Alutsista yang kita miliki tentu harus konsisten dengan renstra dan kebijakan MEF. Jangan nantinya saat ganti pimpinan, ganti pula renstra yang pastinya berdampak pada budgeting dan lainnya. Juga Prajurit TNI diperbatasan agar mendapat kesejahteraan yang baik karena jasa mereka menjaga kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan tidak mudah," pungkas Nuning Kertopati.