Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq berharap jaksa penuntut umum menghadirkan Bunda Putri sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
"Ya, kalau jaksa penuntut umum mengudang (Bunda Putri) harus datang. Kalau tidak (mengundang), tak perlu datang," ujar Luthfi ketika ditanya apakah perlu mendatangkan Bunda Putri sebagai saksi di persidangan untuk perkara yang menyeretnya.
Menurut Luthfi, untuk urusan panggil memanggil saksi, tetap kewenangan jaksa penuntut umum. Ia mengaku tidak mengetahui kebijakan jaksa apakah akan benar-benar memanggil Bunda Putri atau tidak.
"Saya tidak punya pendapat soal hadir atau tidak hadirnya (Bunda Putri). Kalau Bunda Putri, pas saya bertamu ke rumah Ustaz Hilmi (Ketua Majelis Syuro PKS, red), beliau ada. Lalu saya dikenalkan," terang Luthfi menceritakan awal perkenalannya dengan Bunda Putri.
Dalam persidangan untuk terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis lalu, Luthfi tak tahu nama lengkap Bunda Putri. Selain dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan tahu reshuffle kabinet, Bunda Putri juga penghubung antardewan pembina, tanpa merincinya.
"Itu yang saya dengar dari pimpinan saya di PKS. Dia penghubung dewan pembina dengan dewan pembina. Lalu saya disuruh mengumpulkan informasi dari dia," ungkap Luthfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis (10/10/2013).
Luthfi mengaku, mengenal Bunda Putri dari Hilmi. Karena menghormati Hilmi sebagai gurunya, Luthfi langsung menghadap Bunda Putri untuk mengonfirmasi dan menanyakan isu reshuffle yang bakal menyasar kader PKS yang jadi menteri.
Dijelaskan Luthfi, dirinya ke Bunda Putri tak membahas soal kuota impor, tapi murni menanyakan reshuffle. Sebagai orang dekat SBY, Bunda Putri selalu memberi informasi akurat, termasuk reshuffle. Inilah alasan Luthfi menghadap Bunda Putri.