Laporan Wartawan Kompas TV, Herdi Albantani
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dianggap mahasiswa Banten sudah tidak bersih. Ia diduga terlibat banyaknya kasus korupsi yang melibatkan gubernur banten sendiri dan keluargnya.
Mahasiswa berunjuk rasa di Serang, Banten, Rabu (23/10/213), mendesak Atut mundur dari jabatannya. Dalam aksi ini beberap mahasiswa pinsang karena bentrok dengan aparat keamanan.
Demo ini diikuti puluhan mahasiswa Serang dari berbagai elemen gerakan di Banten yang mendesak KPK supaya menangkap Ratu Atut Chosiyah, karena terjerat kasus hukum di KPK.
Sejumlah Mahasiswa pingsan, sementara tiga laginya mengalami luka akibat hantaman pukulan dari arah petugas, karena bentrok mahasiswa dengan aparat sendiri terjadi saat massa memaksa masuk gedung Gubernur Banten.
Aksi yang diwarnai dengan keributan ini juga membuat massa marah. Massa membakar ban bekas di tengah jalan, persis di pintu masuk gedung kantor gubernur banten, sehingga membuat arus lalu lintas macet.
Suasana keributan yang terjadi antarmahasiswa dengan petugas kepolisian di pendopo Gubernur Banten di Serang, Banten, aksi dorong antara mahasiswa dengan petugas sehingga empat diantaranya pingsan akibat tak kuasa berhadapan dengan aparat keamananan.
Selain pingsan, tiga mahasiswa lainnya juga mengalami luka ringan akibat pukulan, massa kesal atas Pemerintahan Provinsi Banten yang dianggapnya banyak terjadi praktik korupsi. Apalagi hal tersebut diperkuat dengan temuan KPK yang telah menangkap adik kandung Gubernur Bbanten, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan dalam kasus suap Pilkada Lebak.
Kasus yang tengah ditangani KPK juga menguak keburukan aneka praktik korupsi di banten, sehingga massa meminta Gubernur Banten ditangkap oleh KPK, dan segera mundur dari jabatanya.