TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik, Prof Tjipta Lesmana, berpendapat tampaknya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir-akhir ini stres dan ultra sensitif.
"SBY tiba-tiba memberikan pidato begitu tiba dari Brunei singgung Bunda Putri," kata Tjipta dalam peluncuran buku karya Bambang Soesatyo berjudul "Presiden dalam Pusaran Politik Sengkuni" di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Prof Tjipta memperhatikan mimik dan reaksi SBY ketika memberikan keterangan pers itu. "Presiden marah dan sampai tangannya kelihatan gemetaran," kata Tjipta.
Menurut dia, Presiden seharusnya tidak perlu banyak berbicara seperti itu depan publik.
"Komentari soal seperti itu kasikan saja ke menterinya. Kalau ada TKI meninggal dipancung di luar negeri baru Presiden boleh bicara," kata Tjipta.
Bunda Putri atau Non Saputri sosok yang selama ini menggemparkan sebab disebut-sebut dekat dan punya pengaruh dengan keluarga Presiden SBY.
Sosok Bunda Putri mencuat setelah Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam persidangan di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/10/2013), menyebut ada sosok bernama Bunda Putri yang ia kenal adalah orang dekat dengan Presiden SBY dan bisa memberikan informasi akurat mengenai kebijakan pemerintah.
Nah, pernyataan Lutfhi langsung dibantah oleh Presiden SBY. Begitu mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Kamis (10/10/2013), malam, usai kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam, Presiden SBY langsung memberikan klarifikasi bahwa pernyataan Luthfi itu tidak benar dan dia tidak sama sekali tahu mengenai sosok Bunda Putri. Bahkan SBY terkesan marah.
SBY meminta Lutfi bersikap kstaria. “Yang memperkenalkan (Bunda Putri) katanya kawan Lutfi sendiri, kenapa dibawa-bawa Presiden segala macam. Saya tidak paham,” kata Presiden.