TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eva Kusuma Sundari, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, mengungkap sosok Bunda Putri merupakan soal politik dari pengembangan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Artinya, seberapa jauh kebenaran yang akan ditargetkan untuk dibuka, akan memengaruhi kesaksian-kesaksian di persidangan yang akan diuber.
"Jadi, meski soal Bunda Putri merupakan kesaksian tertinggi karena di bawah sumpah, dibanding BAP, karena di persidangan, tapi kalau KPK menargetkan rendah dan tidak diuber hingga ke akar, ya tidak akan disidik," ujar Eva, Selasa (29/10/2013).
Untuk mengungkap sosok Bunda Putri, menurut Eva, KPK bukannya tidak mampu. Namun, menurutnya, KPK tidak mau atau enggan mengungkapnya, karena bersentuhan dengan Istana.
"Menurutku KPK tidak mau, bukan tidak mampu. Dugaanku KPK enggan menyentuh Istana. Mereka mau aman," tutur Eva.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, pihaknya akan meminta informasi mengenai sosok Bunda Putri dari kepolisian. Alasannya, KPK belum tahu mengenai Bunda Putri. (*)