Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tamsil Sjoekoer, kuasa hukum mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, menyesalkan dan mempertanyakan langkah KPK mengumumkan ke publik sejumlah dugaan pidana korupsi kliennya tanpa ada pemeriksaan.
Hal itu mengakibatkan terbentuknya opini negatif dari publik hingga hujatan kepada Akil yang tengah terkurung di Rutan KPK.
Tamsil mengatakan, sejak ditahan 3 Oktober 2013 atau sekitar sebulan lalu, Akil baru dua kali diperiksa penyidik. Materi pemeriksaan pun sekadar latar belakang Akil dan belum memasuki materi tindak pidana suap yang dituduhkan kepadanya.
Sementara, hingga saat ini Akil sudah dituduhkan melakukan tiga tindak pidana, yakni suap, gratifikasi, dan pencucian uang. Selain itu, Akil juga tidak bisa menjelaskan ke publik tentang sejumlah tuduhan pelanggaran etik dalam pemeriksaan Majelis Kehormatan MK dalam pemeriksaan terbuka.
"Yang kami herankan, KPK sudah mengumumkan ke media massa, bahwa Akil diduga melanggar ini dan itu. Seharusnya hal itu tidak perlu diumumkan. Karena sampai saat ini Pak Akil belum diperiksa materi pokoknya. Itu menurut kami pelanggaran," kata Tamsil.
"Apa karena sekarang Pak Akil di tahanan tidak bisa berbuat apa-apa, jadi mereka bisa umumkan itu dan seolah benar-benar sama dilakukan Akil?" imbuhnya.
Hujatan tidak hanya datang dari masyarakat awam maupun pengamat, melainkan juga dari rekannya, seperti mantan Ketua MK, Mahfud MD dan Jimly Assidiqie.
"Pak Akil bilang, kok saya dihujat sedemikian rupa, tapi saya tidak diberi kesempatan membela diri. Ada apa ini? Saya sudah sebulan di sini (Rutan KPK), tapi tidak diperiksa. Tahu-tahu di luar sudah ada tuduhan ini dan itu, ada juga penyitaan yang seolah-olah harta saya dari hasil yang tidak benar," ujar Tamsil saat mengulangi 'curhat' Akil.
Saat bertemu di Rutan KPK pada Jumat (31/10) kemarin, Akil sempat bertanya kepada Tamsil, "Kapan saya diperiksa sama KPK. Saya jawab, saya belum dikasih tahu."