News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Ray Rangkuti: Lembaga Sandi Negara Harus Kembali ke Fungsi Utamanya

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso dan Pengamat Pemilu, Ray Rangkuti dalam diskusi di Badan Pengawas Pemilu, Jalan MH Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013). Diskusid yang juga sebagai pembicara juga Ketua Bidang Hukum Partai Bulan Bintang (PBB), Panhar Makawi, dan Anggota Komisioner Bawaslu Daniel Zuchron tersebut mengupas sengketa Pemilihan Umum dibalik legitimasi putusan PKPI dan PBB yang masih bermasalah. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Tribunnews.com, JAKARTA--  Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai kasus penyadapan Amerika Serikat (AS) dan Australia menjadi satu pertanda bagi negara untuk semakin menguatkan pengamanan data rahasia negara.

Untuk itu, menurutnya, Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) lebih baik mundur dari kerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam perlindungan data pemilu.

Selain karena itu, mundurnya KPU untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat dan peserta pemilu, atas masuknya Lemsaneg.

"Kita baru saja dikejutkan betapa mudahnya AS dan Australia menyadap lalu lintas pejabat negara. Ini sudah merupakan pertanda buruk bagi pengamanan data rahasia negara," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Selasa (5/11/2013).

Menurutnya, hal ini terjadi karena intelijen banyak disibukan oleh urusan yang tidak pada tupoksi, seperti Lemsaneg di KPU.

Karenanya, kata dia, tak perlu melibatkan Lemsaneg untuk mengamankan data tersebut dari kemungkinan tindakan jahat para peretas.

"Lemsaneg harus kembali ke fungsi utamanya. Mengamankan data-data negara yang bersifat penting dan rahasia," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini