News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buruh Demo

SBY Sebut Saat Ini Bukan Lagi Era 'Upah Buruh Murah'

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi bersiaga membuat barikade menunggu buruh membubarkan diri saat aksi demonstrasi ribuan buruh di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013). Buruh awalnya akan bertahan demo menolak UMP DKI yang telah ditetapkan Pemprov, namun akhirnya buruh membubarkan diri dengan tertib. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap ke depan kesejahteraan buruh melalui nominal upah yang diterima pekerja makin baik.

SBY juga berharap lewat peningkatan upah akan dibarengi peningkatan produktifitas, disiplin dan semangat kerja. Namun, menurut SBY, tetap diupayakan agar peningkatan upah buruh disesuaikan kemampuan dunia usaha.

Selain itu, dia juga meminta buruh untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dan melakukan  sweeping ke perusahaan atau pabri, dan perusahaan disegel, saat menyampaikan suaranya.

"Karena sudah sama semangat kita, kita ingin para buruh makin sejahtera. Perusahaan bangkit. Tidak ada PHK. Ketika proses baik berjalan, jangan dibiarkan kalau ada kekerasan yang tidak perlu," ujar Presiden saat melakukan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN), di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/11/2013).

Presiden juga menegaskan, saat ini bukan lagi era dari 'upah buruh murah'. Hal itu, sebut SBY tidak lagi bisa dijadikan faktor keunggulan dari peluang berinvestasi di Indonesia.

"Saya sudah mengatakan era upah buruh murah itu sudah selesai. Tidak boleh kita jadikan keunggulan kooperatif, ah murah kok di Indonesia. Tidak ada itu," tegas SBY.

Tapi sekali lagi Presiden tegaskan, upaya yang tengah dilakukan tak lain meningkatkan upah buruh sesuai dengan kemampuan atau sesuai apa yang patut dilakukan.

"Jadi win-win lah. Memang kalau untuk politik pemilu kurang serem, tapi ingat harus rasional kita. Rasional dan rasional," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini