TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui juru bicaranya, Johan Budi mengapreasiasi terpilihnya mantan Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Handoyo Sudrajat menjadi Direktur Jenderal Permasyarakatan (Direjen Pas) yang baru.
Johan menyakini Handoyo Sudrajat dapat menjalankan tugasnya dengan baik, meski banyak tantangan yang akan dihadapi Handoyo.
Dikatakan Johan, kapasitas Handoyo sebagai Dirjen PAS tidak perlu diragukan lagi.
"Dengan pengalaman Pak Handoyo di Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat tentu punya modal untuk itu. Seleksi itu kan ketat tentu karena punya kapasitas, tidak diragukan lagi kapasitasnya," kata Johan Budi, Minggu (10/11/2013).
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin mengatakan bahwa Handoyo dipilih secara langsung tim penilai akhir. Tim tersebut dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono serta beberapa Menteri Kabinet.
Menurut Amir, pelantikan Handoyo akan dilakukan pada Selasa (12/11/2013) pekan mendatang. Dikatakan Amir, pengangkatan Handoyo sesuai dengan Kepres Nomor 129/M tahun 2013.
"Alhamdulillah, pada 4 November 2013 lalu turun persetujuan dari dua nama yang kami usulkan, Presiden merestui pak Handoyo yg insyaalah akan memimpin Dirjen Pas ke depan," kata Amir di kantor Kemenkumham, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Handoyo mengisi kursi orang nomor satu di Dirjen Pas, setelah sebelumnya dijabat oleh Muhammad Sueb. Sekelumit permasalahan seputar penjara kerap terjadi pada lembaga tersebut. Termasuk permasalahan seputar penjara saat Sueb memimpin. Misalnya, kelebihan kapasitas, ketersediaan sarana dan prasarana, pungutan liar, peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, serta gaji para sipir.
Namun, Amir enggan mematok target untuk Handoyo buat menyelesaikan permasalahan seputar penjara. Menurut Amir, pencapaian yang akan diraih merupakan rahasia dapur. Amir hanya menekankan agar hasil kerja yang akan diemban Handoyo dinilai dengan rutin.
"Jadi kami tidak memberikan target seperti yang Anda bayangkan. Kalau target itu ada, kamilah yang tahu. Akan kami biasakan itu. Adanya pertemuan rutin minimal sebulan sekali yang akan kami lakukan. Karena yang kami tahu satker utama kita, pemasyarakatan, memerlukan sekali perhatian yang khusus," kata Amir.
Selain itu, Amir berjanji akan selalu mengawasi kinerja Handoyo melalui ajang dialog. Amir memberi garansi jika dari pertemuan itu akan terlihat pencapaian apa saja yang terpenuhi buat menyelesaikan masalah seputar lembaga pemasyarakatan.
Meski demikian, Amir tak menampik jika tingkat kerumitan masalah LP cukup tinggi. Namun, dia berdalih jika kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sangat kompleks dan tidak bisa diukur dengan pristiwa kerusuhan di beberapa LP yang pernah terjadi. Seperti, kerusuhan di LP Kerobokan, Labuan Ruku, dan Tanjung Gusta.
Handoyo sendiri menyatakan akan mempelajari dahulu permasalahan yang terjadi di lembaga permasyarakatan. Apalagi dia menyadari berasal dari luar Ditjen PAS.
"Saya harus belajar banyak, minta masukan, dan dukungan teman, pelajari masalah itu dan membuat suatu skala prioritas. Tentu permasalahan lebih strategis dapat perhatian lebih utama. Saya janjikan saya akan bekerja keras dan sebaik-baiknya," kata Handoyo.
Edwin Firdaus