TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung membantah mengajak DPD tingkat II untuk mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
Namun, Akbar menceritakan pengalamannya mengundang DPD Tingkat II dalam Rapimnas Golkar saat ia menjabat sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu.
Akbar mengakui adanya pengaruh dengan mengundang DPD Tingkat II Golkar. "Ada pengaruh di pemilihan umum karena apa tingkat II menjadi ujung tombak, kalau itu kan lebih bagus, ya itu saja," ujar Akbar di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Menurut Akbar, urgensi keterlibatan DPD Tingkat II dalam Rapimnas tergantung dari kepemimpinan ketua umum. Meskipun secara AD/ART tidak mengharuskan hadir DPD tingkat II Golkar.
"Ya harus tingkat I, karena dulu menganggap urgen ya kami undang ya baik-baik saja toh, DPD II tenang dan bersemangat, dan 2004 akhirnya Golkar menang, bukan kita lihat sah atau tidak sah, saya tidak mengatakan sekarang, kalau dulu urgen," ungkapnya.
Selain itu, Akbar menegaskan tidak ada evaluasi dalam pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. Menurut Akbar terpenting saat ini adalah evaluasi kinerja mesin partai.
"Untuk sukses konsolidasi, sukses kaderisasi, pengembangan demokrasi, kesejahteraan rakyat dan pemilu itu kinerja kita, saya kira wajar. Bukan capresnya di evaluasi," tuturnya.