TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akbar Tandjung meminta Partai Golkar mengawasi pergerakan yang dilakukan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Golkar itu, kedua partai itu dinilai menjadi pesaing kuat pada Pemilu 2014.
"Mengingat perkembangan politik dan kehidupan kepartaian, di mana telah ditetapkan 12 parpol ikut pemilu dan 3 partai besar, PDIP sekarang ini mendapat posisi cukup penting, partai kita dan Demokrat," kata Akbar dalam pidatonya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Meskipun Demokrat mengalami penurunan, namun Akbar yakin partai tersebut berupaya meraih kemenangan. "Terlebih ketum Demokrat yang juga Ketua Dewan Pertimbangan dan Ketua Majelis tinggi Demokrat. Mereka all out merebut kemenangan," kata Akbar.
Ia mengatakan ke-12 partai peserta pemilu berambisi melewati ambang batas parlemen agar bisa menempatkan wakilnya di DPR.
"Atas dasar itu, partai kita kita akan lebih fokus, dalam pemilu legislatif karena di situlah menentukan perolehan suara partai," tuturnya.
Akbar mengingatkan UU Pemilihan Presiden dimana partai atau gabungan parpol bisa mencalonkan presiden bila memenuhi syarat 20 persen Presidential Treshold atau 25 persen suara nasional.
"Oleh karena itu tentu penting kemenangan ini, kalau bisa mencapai 30 persen lebih maka ini menjamin bahwa kita bisa mencalonkan presiden secara langsung. Berarti tidak mengharuskan kita koalisi, kita juga bisa menetapkan cawapres," katanya.
Menurut Akbar modal suara yang tinggi dapat membuat Partai Golkar percaya diri memenangkan pemilihan presiden. "Kemenangan kita adalah modal untuk memenangkan capres," ujar Akbar.