Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga myeakini Ikuten Sinulingga (58), Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) tidak melakukan aksi bunuh diri. Pasalnya, tidak ada alasan satu pun, untuk Ikuten melakukan bunuh diri.
Menurut keluarga, jatuhnya Ikuten, diduga karena ada tindakan kriminal di atas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Cawang Sutoyo, Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/11/2013) lalu.
Seperti yang diungkapkan oleh Minola Sebayang, perwakilan dari keluarga Ikuten. Menurut Minola, pihaknya telah melakukan investigasi dan menyimpulkan bahwa Ikuten, jatuh dari JPO karena mendapatkan tindakan kriminalisasi.
"Ini hasil investigasi yang dilakukan keluarga, setelah melihat dari barang bukti dan informasi beberapa saksi, kami berspekulasi bahwa keluarga kami mengalami tindakan kriminalisasi," kata Minola, saat konferensi pers di Rumah Sakit UKI, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013) siang.
Minola menjelaskan pihak keluarga menemukan barang bukti berupa jam tangan serta kacamata milik Ikuten. Jam tangan kulit yang biasa dikenakan di tangan kiri Ikuten, ditemukan oleh orang yang mengevakuasi di dekat korban terjatuh, dalam keadaan tali jam yang terputus.
"Kami berspekulasi, bahwa ada tindakan kekerasan atau pergumulan sebelumnya di atas jembatan, yang mengakibatkan jam tangan putus. Selain itu, yang memperkuat adalah terdapat luka lebam di mata kanan Ikuten, diduga luka pukulan," kata Minola yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Jika memang Ikuten melakukan aksi bunuh diri, kata Minola, tidak mungkin jam tangan tersebut terputus. Selain itu, ditemukan kacamata yang masih dalam keadaan baik. Termasuk dengan dompet Ikuten yang tidak hilang.
"Hanya HP BlackBerry dan cincinnya yang tidak ditemukan. Ini bukan tindakan perampokan, tapi tindakan kriminalisasi lainnya. Karena saksi-saksi juga tidak melihat langsung Ikuten saat di atas JPO," katanya.