TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menghentikan latihan militer bersama dengan Australia. Hal itu terkait dengan kasus penyadapan yang dilakukan Australia.
"Kita stop kemarin akan terus kita stop selama belum ada perubahan-perubahan yang substansial dari apa yang telah terjadi dengan Indonesia dan Australia," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Ruang Rapat Komisi I Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Purnomo mengatakan, penghentian kerja sama meliputi tukar menukar data dan informasi intelijen. Kemudian penghentian latihan bersama Kopassus yang ada di Lembang dan latihan di Darwin. "Kita tarik F16 kita dan Hercules," katanya.
Kemudian, penghentian latihan bersama angkatan laut Indonesia dan Australia. "Ketiga, dalam rangka kunjungan Tony Abbott pertama kali dimana dalam kesepakatannya dengan kepala negara untuk disepakati dalam rangka good people di Selatan Jawa. Kita lakukan armada Timur melakukan patroli dan armada Barat Australia kita lakukan sendiri-sendiri," ujarnya.
Ketika ditanyakan sampai kapan penghentian tersebut, Purnomo belum bisa memastikan. Instruksi tersebut tergantung keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
"Kita lihat perkembangannya dari waktu ke waktu. Tapi selama belum ada perkembangan yang berlanjut, akan tetap kita stop yang tadi," katanya.
Purnomo juga menegaskan Indonesia tidak mengalami kerugian dari penghentian kerjasama tersebut.
"Sama sekali tidak dirugikan. Yang pentig karena kalau kita latihan bersama diperlukan satu trust bersama antara crew dari kedua negara. Jadi memang sebaiknya itu diberhentikan dulu," imbuhnya.