TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anas Urbaningrum, Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), berharap organisasinya dapat memberikan roh kepada demokrasi Indonesia.
Saat berbicang-bincang dengan Tribunnews.com, Selasa (3/12/2013), Anas mengatakan demokrasi Indonesia secara struktural sudah baru setelah reformasi, namun budaya politiknya belum berubah.
"Badan sudah baru, nyawanya belum baru. Jadi ini lapangan baru buat PPI memberikan kontribusi, ikut mendorong roh baru itu," ujarnya.
"Kalau demokrasi yang modern tanpa roh baru sama seperti mayat hidup," katanya.
Anas juga belum memutuskan masa depan PPI bakal berubah menjadi partai politik atau tidak. "Tapi komitmen awal dibangun sebagai organ kebudayaan, sosial," ujarnya.
"Menjadi partai itu perdebatan juga, ketika dirancang serius menjadi organisasi ada debat. Ada dua aliran, yang pertama tidak boleh PPI jadi partai, sementara kedua tergantung kebutuhan sejarah, kalau membutuhkan PPI berubah menjadi partai," katanya.
Namun secara pribadi Anas berharap PPI tetap menjadi organ sosial kebudayaan bukannya menjadi partai. "PPI wadah terbuka bagi siapapun termasuk dari partai yang berbeda-beda, kalau PPI jadi partai bisa merepotkan," katanya.