TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, turut berbelasungkawa mendalam atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Said ini, segala kebaikan yang diajarkan Nelson Mandela yang juga dikenal sebagai pejuang HAM tersebut tak cukup hanya dikenang, tapi harus menjadi teladan.
"Beliau dipenjara hampir 27 tahun oleh penguasa yang sebenarnya minoritas di Afrika Selatan. Keluar penjara tidak ada dendam, tapi justru bersama membangun, tak membeda-bedakan golongan kulit putih dan kulit hitam," kata Kang Said, Jumat (6/12/2013).
Hal lain yang menurutnya harus diteladani dari sosok Mandela adalah keputusannya menolak saat ditawari untuk kembali maju dalam pemilihan presiden, setelah sebelumnya menjabat posisi tersebut selama lima tahun.
“Cukup lima tahun menjabat presiden untuk bersama-sama seluruh golongan membangun dan mengembangkan Afrika Selatan. Saat ditawari maju lagi ke pemilihan, Beliau menolak. Ini luar biasa dan harus jadi teladan seluruh manusia di dunia,” katanya.
Secara pribadi, dan atas nama warga Nahdlatul Ulama di seluruh belahan dunia, Kang Said, mengaku sangat kehilangan. Pejuang anti-apartheid tersebut dinilai sudah memberikan pelajaran yang sangat berarti dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
“Semoga amal ibadah Nelson Mandela diterima di sisi Tuhan, dan segala dosa-dosa mendapatkan ampunan,” katanya.
Mandela wafat di kediamannya di Johannesburg, Afrika Selatan, di usia 95 tahun. Sosok yang akrab disapa Madiba tersebut menghembuskan nafas setelah sebelumnya menjalani perawatan selama tiga bulan akibat infeksi paru-paru dan tuberculosis.