News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Media Punya Tugas Besar Ikut Meningkatkan Kualitas Demokrasi

Penulis: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto mengingatkan, media tidak terjebak pada tujuh dosa mematikan yang pernah disampaikan jurnalis dan ahli sejarah Amerika Serikat Paul Johnson yakni abuse of power. Contoh abuse of power adalah mendramatisasi dan mempolitisasi fakta sedemikian rupa sehingga mengaburkan fakta yang sesungguhnya.

Gun Gun mengatakan tahun politik yang penuh dinamika dan persaingan, serta kontestasi pemilu yang makin dekat di tahun 2014 mendorong media untuk berlomba untuk menyajikan berita dan liputan terbaiknya. Media diingatkan harus juga mampu menjadi bagian penting dari demokrasi yakni media bisa berfungsi sebagai literacy politik atau memberi pengetahuan politik yang benar dan mencerahkan.

“Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, tetapi media hendaknya tidak mereduksi demokrasi untuk kepentingan sempit kelompok tertentu,” kata Gun Gun Heryanto, yang juga pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Dalam kaitan literacy politik ini, Gun Gun mengatakan, media hendaknya mengkritisi berbagai peristiwa, termasuk publikasi hasil survei yang kerap dipertanyakan publik.

”Survei yang hasilnya mengorbitkan figur atau partai tertentu atau sebaliknya merendahkan tokoh dan partai tertentu, mesti dipertanyakan media, bagaimana dan mengapa bisa terjadi seperti itu?” kata Gun Gun.

Persaingan yang makin sengit di ranah politik, kata Gun Gun, mengkhawatirkan banyak kalangan, pasalnya, kontestasi pemilu 2014 lebih ketat dibandingkan dengan 2009, sebab media akan menjadi unsur yang sentral sebagai ujung tombak pembentukan opini, apalagi banyak pemilik media adalah bagian dari kontestan itu.

“Yang mengkhawatirkan adalah terjadinya distorsi, dan itu sudah berlangsung dalam berbagai peristiwa. Kasus terakahir dalam ranah hukum misalnya, tiba-tiba muncul nama Bu Pur dan dikaitkan dengan Istana. Gelembung politik mempengaruhi proses hukum yang tengah berjalan,” kata Gun Gun.

Menurut Gun Gun ini memang konsekuensi demokrasi yang bertumpu pada media. Karena itu, media mempunyai tugas besar untuk ikut meningkatkan kualitas demokrasi dengan menghindari politisasi hukum yang sedang berproses.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini