Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suroyo, paman dari Darman Prasetyo (25), masinis yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan KRL Commuterline jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki PT Pertamina menuturkan, bahwa Darman ialah putra ketiga dari empat bersaudara.
Darman yang bekerja selama lima tahun menjadi masinis, merupakan anak seorang pejabat pemerintahan.
"Bapaknya Lurah di kawasan Purwodadi, Purworejo, namanya Suroto. Darman sudah berkeluarga dan punya anak satu, usianya tiga tahun," kata Suroyo saat ditemui di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/12/2013).
Pemuda yang dikenal displin dan selalu tepat waktu itu dikatakan Suroyo, menempati rumah pribadi milik ayahnya di daerah Tegal, Jawa Tengah.
"Anaknya ini periang, selalu terbuka, dan sangat disiplin. Yang saya tahu dia memiliki nilai baik saat masuk PT KAI," katanya.
Suroyo mengatakan, sebelumnya keponakannya ini sempat tinggal dengan dirinya di kawasan Bekasi, saat masih menjabat sebagai asisten masinis.
Darman diketahui, memiliki seorang istri dan seorang anak yang tinggal di daerah Tegal, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Darman dikenal sebagai ayah dan suami yang baik bagi keluarganya.
"Dia jadi pulang seminggu atau dua minggu sekali ke rumahnya di Tegal. Dia sangat bertanggung jawab sama keluarga," katanya.
Sebelumnya kecelakaan yang merenggut sepuluh nyawa itu terjadi sekitar pukul 11.15 WIB. Diduga, truk pengangkut BBM milik Pertamina itu menerobos palang pintu di Pondok Betung itu. Kereta yang melaju dari arah Serpong tujuan Tanah Abang menabrak truk tersebut.
Truk yang ditabarak itu kemudian terseret beberapa meter. Ledakan pun terjadi dan truk tersebut terbakar. Api yang membakar truk baru bisa dipadamkan beberapa jam setelah kecelakaan.