News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KRL Tabrak Truk Tangki

KRL vs Truk Tangki Pertamina, Tragedi Bintaro Jilid 2

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di lokasi kecelakaan antara Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line jurusan serpong-Tanah Abang dengan mobil tangki milik pertamina di Jalan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013). Kecelakaan terjadi akibat mobil tangki yang sudah terjebak macet di tengah perlintasaan kereta api sehingga kecelaan tersebut tak dapat dihindarkan (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan KRL Commuter Line dengan truk pengangkut BBM di perlintasan Bintaro,  Senin (9/12/2013), mengakibatkan setidaknya 7 penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya terluka.

Kereta api yang berangkat dari stasiun Serpong dengan tujuan Tanah Abang, Jakarta, itu mengangkut ribuan penumpang.

Akibat tabrakan gerbong bagian depan yakni gerbong 1 dan 2 terbakar membuat penumpang panik.

Dari berbagai informasi yang diperoleh Tribunnews.com lokasi kecelakaan tidak jauh dari lokasi kecelakaan kereta api yang pernah terjadi di tahun 80-an tepatnya 19 Oktober 1987.  Kejadian sama-sama terjadi di wilayah Bintaro.

Dari Wikipedia tertulis peristiwa itu dinamakan "Tragedi Bintaro" yakni  peristiwa tabrakan hebat dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Oktober 1987 yang merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.

Sebanyak 156 orang penumpang kereta meninggal dan kurang lebih 300 orang lainnya terluka. 

Saat itu sebuah kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung, bertabrakan dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu musibah paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.

Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini dilakukan karena penuhnya jalur di stasiun Sudimara.

Akibat kecelakaan ini pada 1989 peristiwa ini diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Tragedi Bintaro.  Iwan Fals juga menulis lagu berjudul 1910 mengenai tragedi ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini