Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rinto Ari
TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Suratmi, ibu Darman masinis korban tabrakan KRL di Jakarta, mengatakan, Darman merupakan anak yang baik. Apabila ada kesempatan libur, Darman selalu menyempatkan diri mengunjungi kedua orangtuanya.
"Kalau Lebaran, dia pasti ke sini," katanya pelan.
Suroto ayah Darman, menyambung, sebenarnya ia dan keluarga sempat tinggal di Tegal. Namun setelah ia pensiun beberapa tahun yang lalu, ia pulang ke Purworejo. Sementara, Darman menempati rumahnya di Panggung, Tegal.
Sebagai anak laki-laki termuda, Darman memang membanggakan kedua orangtuanya. Pemuda kelahiran 31 Desember 1988 itu berhasil masuk ke PT KAI.
"Lulus dari SMK, dia sempat mendaftar TNI tapi gagal. Dia menganggur setahun kemudian mendaftar ke kereta api dan diterima pada 2008. awal karir sampai hari ini, dia jadi masinis KRL di Jakarta," jelas Suroto.
Suroto mengaku, ia sempat heran karena Darman berdinas KRL di relasi Tanahabang-Serpong. Pasalnya, sepengetahuannya Darman biasa berdinas di relasi Tangerang-Bekasi. Baru beberapa saat ini ia tahu anaknya pindah.
"Intinya, kami sudah ikhlas. Kami hanya ingin secepatnya mendapat kepastian pengiriman jenazah. Sampai saat ini kami belum tahu kapan jenazah dikirim dari Jakarta. Keluarga sudah sepakat untuk memakamkan Darman di TPU Kembang Gading di Jenar Wetan. Karena, meski Darman lahir di Tegal, orangtuanya asal Purworejo," tutupnya.