Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari Januari hingga November 2013 layanan Contact Center Polri 110 sudah dihubungi sebanyak 20 773 160 kali, dengan panggilan yang diterima sebanyak 17 737 629.
Dari jumlah tersebut hanya sekitar 0,46 persen atau 80.027 panggilan yang valid hingga beres ditangani kepolisian. Selebihnya merupakan panggilan iseng.
"Selama Januari hingga november ada 17 juta lebih panggilan. Saat ini Kontak Center Polri ditangani 100 agen, sehingga per agen per harinya menerima sekitar 500 call (penelepon)," ungkap Direktur Utama PT Infomedia Telkom Joni Santoso saat acara kunjungan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno ke Contact Center Polri 110 di City Walk, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Isi laporan kebanyakan adalah laporan kecelakaan lalu lintas, kemacetan, kriminalitas, tawuran, informasi soal BPKB, SIM, dan STNK serta sisanya meminta pengawalan. Tidak semua laporan diteruskan ke Polres, tetapi ada beberapa persoalan yang diselesaikan di tingkat agen atau penerima telepon masyarakat.
Deputi Eksekutif GM Divisi Enterprises Telkom Muhammad Salsabil mengungkapkan bahwa banyak sekali orang yang iseng menggunakan layanan 110. Tanpa berburuk sangka, ia mengungkapkan bahwa orang-orang yang menghubungi 110 hanya ingin mencoba saja.
"Biasanya saat diangkat, tidak ada suaranya," katanya.
Selain itu, memang ada pula yang iseng.
"Ada juga call iseng, menggoda-goda, bukannya mengadu," ujarnya.
Mengantisipasi nomor-nomor iseng yang menghubungi 110, maka ada kebijakan bahwa nomor-nomor yang keseringan iseng diblokir.
"Pada November 2013 jumlah call turun, itu akibat adanya pemblokiran terhadap nomor-nomor yang sering iseng. 50 kali call iseng, maka akan terblokir," ungkapnya.