TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah megah berpagar hitam itu terlihat sepi, pintu pagar tinggi tertutup dengan rapat. Begitu juga jendela-jendela di dalam rumah yang terletak di Jalan H Sholeh 1A No. 31 RT 07/03, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Timur tersebut.
Dua buah mobil, satu jenis SUV dan satu jenis sedan, terparkir di halaman dalam rumah, namun tak tampak satu orang pun yang berada di area rumah milik tersangka kasus suap Lusinta Ani Razak yang ditangkap KPK Sabtu (14/12/2013) malam lalu bersama Kepala Kejari Praya Subri.
Burhan, seorang tetangga Lusinta mengatakan dalam kesehariannya wanita yang diketahui berprofesi sebagai seorang pengusaha itu memang selalu tertutup dan tak pernah bergaul dengan lingkungan sekitarnya.
"Orangnya gak pernah keluar, saya juga lupa-lupa ingat wajahnya seperti apa," ujarnya saat ditemui Tribun, Senin (16/12/2013).
Ia menuturkan, rumah megah berlantai tiga itu dibangun sejak 5 tahun yang lalu, namun baru ditempati Lusinta dan keluarga sekitar 3 tahun yang lalu setelah sempat kosong selama 2 tahun.
Menurut Burhan, Lusinta dan keluarganya selama tinggal di rumah tersebut memang tidak pernah bergaul dengan warga. Penghuni rumah hanya keluar rumah dengan mengendarai mobil mereka yang disebut Burhan berjumlah sekitar 3-4 unit.
"Yang keluar paling pembantunya, di rumahnya ada 4 pembantu," tuturnya.
Ia juga mengatakan pada saat dilakukan penggeledahan dinihari tadi, warga tidak ada yang menyangka dan kaget ketika tiba-tiba ada banyak wartawan dan petugas KPK di rumah Lusinta.
Namun karena yang bersangkutan juga selama ini bersikap acuh dan jarang bergaul dengan warga, ia mengaku tidak terlalu peduli dengan penangkapan tetangganya itu.
"Ya kita gak kenal, orangnya gak pernah keluar," tandasnya.