Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai wajar Ibu Negara Ani Yudhoyono memberikan saran kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu terkait dugaan penyadapan yang dilakukan Australia kepada Ani Yudhoyono. Ani dikabarkan ikut berpengaruh terhadap keputusan yang dikeluarkan SBY.
"Saya yakin Pak SBY bukan menerima Ibu Ani saja tapi semua lini, menurut saya tidak terlalu hebohlah kalau seorang istri, ibu negara memberikan saran kepada suaminya yang juga kepala negara," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Ia pun mencontohkan dimana Ibu Tien Soeharto ikut memberikan saran-saran kepada Presiden Soeharto. "Itu bukan intervensi, tapi saran atau pendapat dari istri kepada suami," kata Politisi PDIP itu.
Mengenai kabar yang bersumber dari Wikileaks, Hasanuddin mengatakan hal itu harus diselidiki apakah informasi tersebut akurat dan benar. Namun mengenai penyadapan, ia menduga hjal itu dilakukan karena posisi Ani Yudhoyono sebagai ibu negara. "Jadi mungkin ibu negara banyak menyimpan informasi," tuturnya.
Seperti diberitakan media Australia The Australian bahwa negara Kanguru itu menyadap telepon Ibu Negara, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono pada 2009 silam atau ketika SBY hendak memasuki periode kedua masa kepresidenannya.
Keputusan intelijen Australia, Defence Signal Directorate (DSD) untuk menyadap Bu Ani karena didasari pada posisinya sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap SBY dan dianggap tengah menyiapkan kursi kekuasaan untuk putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.