TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhtar Effendi, pria yang disebut-sebut dekat dengan Akil Mochtar kembali menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (20/12/2013).
Dengan mengenakan pakaian batik jingga cerah, Muhtar santai berjalan menuju Gedung KPK. Ia pun nampak memasukkan tangan kanan ke dalam saku celana sembari mengumbar senyum.
"Bukan diperiksa kok," kata Muhtar menjawab pertanyaan wartawan seraya menuju lobby gedung KPK.
Nama Muhtar tak ada dalam jadwal pemeriksaan. Diduga, dia bakal menjalani pemeriksaan lanjutan dari sebelumnya. Sebab pada Kamis (19/12/2013) kemarin, Muhtar juga tiba-tiba keluar gedung, padahal nama dia tak ada dalam jadwal pemeriksaan.
Seusai diperiksa, Muhtar membantah tudingan yang menyebut dia menjadi perantara suap serta mengakali penghitungan suara. Dia menyebut, tudingan itu fitnah.
"Itu bohong, itu fitnah," kata dia kemarin.
Informasi yang berhasil dihimpun, Muhtar adalah salah satu tangan kanan Akil dalam meminta rasywah. Dia disebut menerima Rp 25 miliar dari Budi Antoni Aljufri, Bupati Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Dia pun diduga menduplikasi dan memalsukan formulir C1 KWK yang berisi rekapitulasi suara yang disahkan KPUD Empat Lawang dan Panitia Pengawas. Duplikasi itu disebut digunakan Akil untuk memutuskan Budi Antoni sebagai pemenang sengketa Pemilu Kada Empat Lawang. (edwin firdaus)