Tribunnews.com, Jakarta - Juru bicara keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah meminta maaf atas insiden pengusiran dan penyerangan terhadap wartawan di depan kediaman Gubernur di Jalan Bhayangkara No. 51, Serang, Banten, Jumat (20/12/2013) sore kemarin.
"Saya malu dan menyayangkan tindakan tersebut. Ibu Atut mengimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis yang merugikan Banten," ujar Jajuli kepada wartawan, Sabtu (21/12/2013).
Menurut Jajuli, saat terjadi insiden kemarin sore, ada beberapa pendukung dan kerabat Atut yang tengah tertekan sehingga merasa tidak senang ketika media yang selama ini menyerang Atut melakukan siaran di depan kediaman.
Ia juga mengaku sudah mengimbau kepada pendukung dan kerabat Atut untuk tidak menghalangi kegiatan peliputan media di Serang, sesuai dengan imbauan Gubernur untuk tidak melakukan tindakan anarkis yang merugikan Banten.
"Kemarin itu aksi spontan saja, ada pendukung dan kerabat yang merasa tertekan dengan ditahannya Ibu," tandasnya.