TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andiara Aprilia Hikmat dan suaminya Tanto W Arban gagal menemui Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Rumah Tahanan Pondok Bambu Jakarta Timur, Senin (23/12/2013).
Andriana anak kedua Atut, yang datang mengenakan blus lengan panjang dengan corak hitam putih terlihat membawa sesuatu dalam kantong plastik. Ketiga orang yang datang bersamanya juga tampak membawa tas dan kantong plastik.
Wajah perempuan yang akrab disapa Dea itu terlihat muram. Ia juga tampak tidak nyaman dengan kehadiran awak media yang langsung mengerumuninya. Baik Dea maupun kerabatnya bungkam dan tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan awak media.
Begitu tiba, rombongan langsung menuju pintu masuk rutan. Namun, petugas lapas meminta mereka untuk menanti di ruang tunggu terlebih dahulu.
Kehadiran rombongan pembesuk Atut tidak hanya menarik perhatian awak media. Sejumlah pembesuk di Rutan Pondok Bambu juga ikut dibuat penasaran. Mereka berkerumun di sekitar ruang tunggu ingin melihat putri Atut. Bahkan beberapa orang mengabadikan Dea menggunakan kamera telepon genggamnya.
"Yang mana anaknya? Mana?" Kata seorang pembesuk.
Namun, Dea gagal menemui ibunya itu karena belum mengantongi surat izin dari KPK. Dea hanya bisa duduk di pintu utama gerbang Rutan Pondok Bambu.
"Anaknya tertahan di depan, cuma bisa titip baju doang," kata anggota tim kuasa hukum Atut, Tina Haryaningsih, usai menemui Atut di rutan.