TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam teroris yang tewas dalam peristiwa baku tembak dengan tim Densus 88 Antiteror Polri berkumpul di rumah kontrakan Ciputat. Ternyata, mereka merencanakan aksi teror pada malam tahun baru.
Demikian diungkapkan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman saat menjenguk anggota Densus 88 Antiteror Polri yang tertembak teroris di sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2014).
"Dia sebetulnya berkumpul akan merencanakan malam tahun baru. Akan menargetkan malam tahun baru, termasuk di vihara," ungkap Sutarman.
Dikatakan Sutarman, target aksi teror di malam tahun baru bukanlah tempat keramaian, para teroris memperhitungkan bila beraksi di keramaian sangat berbahaya bagi mereka. Sehingga targetnya tetap tempat ibadah.
Bukan hanya tahun baru, mereka pun sempat merencanakan akan beraksi pada malam perayaan natal, tetapi niatnya diurungkan karena polisi menjaga ketat semua tempat ibadah yang digunakan umat kristiani.
"Beberapa targetnya ada termasuk gereja untuk ibadah dan malam tahun baru yang digunakan ibadah termasuk vihara. Itu target-target mereka juga," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan di Gang H Hasan, Jalan KH Dewantoro, RT/ RW 04/07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (31/12/2013).
Dalam penggerebekan tersebut, diketahui terdapat tujuh orang terduga teroris yang tinggal di rumah kontrakan tersebut. Lima di antaranya dilumpuhkan Rabu (1/1/2014). Sedangkan seorang lainnya dilumpuhkan dalam penggerebekan malam sebelumnya. Sementara, seorang terduga teroris lainnya ditangkap dalam kondisi hidup.
Kronologi
Aksi baku tembak antara anggota Densus 88 Antiteror Polri dengan kelompok teroris di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten diawali saat pimpinan teroris Ciputat Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng sedang mengendarai sepeda motor dengan memboceng tetangga kontrakannya bernama Irwan melalui jalan Gang Haji Hasan. Dayat ke luar dari kontrakannya untuk membeli makan.
Anggota Densus 88 Antiteror Polri yang sudah menguntitnya sejak beberapa hari kemudian menguntitnya dari belakang dan menyergapnya.
Kemudian, Dayat membalas dan mengarahkan tembakan dengan pen gun kepada anggota Densus dalam jarak yang cukup dekat. Hasilnya anggota Densus 88 Antiteror Polri pun tertembak di bagian kaki kiri tepat dibawah lutut tembus ke paha kanan.
Melihat situasi tersebut, anggota polisi yang lain yang sudah siap kemudian mengarahkan senjatanya ke arah Dayat dan melesatkan tembakan ke arah Dayat yang menyebabkan Dayat meninggal dunia lebih dahulu.
Sementara tetangga kontrakan Dayat bernama Irwan diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Setelah aksi baku tembak dengan Dayat, kepolisian kemudian melakukan penyergapan di rumah kontrakan milik Zainab yang berada di Kampung Sawah Lama RT 04 RW 07, Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah kepolisian mengimbau supaya lima teroris yang berada di dalam rumah menyerah, justru para teroris malah menantang polisi.
"Kalau berani masuk sini," ucap teroris dari dalam rumah saat itu.
Akhirnya aksi baku tembak pun terjadi, selama 10 jam kepolisian terus melancarkan serangan kepada teroris begitu juga sebaliknya dan aksi baku tembak pun selesai, Rabu (1/1/2014) pukul 05.00 WIB. Setelah dipastikan aman ditemukan lima jenazah masing bernama Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi Albar, dan Edo alias Amril.