News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Dua Jam Jalani Tes DNA, Keluarga Tinggalkan RS Polri

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan barang bukti di sebuah rumah di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2014). Densus 88 Antiteror Polri melakukan penyergapan dan menembak mati 6 orang terduga teroris di tempat tersebut. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita yang mengenakan baju ungu, kerudung dan cadar hitam, serta berkaca mata bersama tiga orang pria dan tiga anak kecil akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Rombongan yang mengaku kerabat enam terduga teroris di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/RW 07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, keluar dari ruang instalasi forensik pukul 13.30 WIB, Kamis (2/1/2014). Mereka pergi meninggalkan RS Polri menggunakan mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam bernomor polisi B 1523 SOU.

Dari tiga anak kecil tersebut, dua diantaranya laki-laki dan satu orang perempuan. Di antara mereka disebut-sebut sebagai anak dari salah satu terduga teroris yang telah melakukan tes DNA.

Musdalifah mengaku sebagai ibu angkat itu mengenal Dayat, salah seorang terduga teroris yang tewas.

"Sudah lama, baru ketemu. Saya ibu, ibu anak-anak angkat (semua terduga teroris) saya, bukan anak saya," katanya.

Musdalifah berharap, keenam jasad tersebut segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Keluarga menolak di outopsi, kami ingin jenazah segera dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan," kata warga Bekasi Jawa Barat tersebut.

Menurutnya otopsi dan identifikasi disebabkan karena keluarga telah menerima dan mengetahui mengenai penyebab kematian korban.

"Sudah tau kok meninggalnya ditembak, menurut Islam juga harus segera dimakamkan, tidak ada yang namanya outopsi itu. Jenazahnya harus segera dimakamkan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini