Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Direktur Keriminal Umum, Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto, mengakui pihaknya belum bisa menyimpulkan kaitan kelompok Dayat yang dibekuk di Ciputat, dengan kasus penembakan Bripka Sukardi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada 10 September 2013.
"Kami masih analisi dan terus mengembangkan, apakah kelompok ini (Dayat) terkait ke sana (penembakan Bripka Sukardi)," ujarnya saat ditemui di lokasi penggerebekan kelompok Dayat, di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (3/1/2014).
Bripka Sukardi merupakan anggota Provost Polairud Mabes Polri itu tewas ditembak saat mengendarai motor di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Saat itu Bripka Sukardi tengah mengawal sejumlah truk besar, yang mengangkut bagian elevator dari Jakarta Utara ke sebuah lokasi pembangunan gedung di Jalan HR Rasuna Said.
Di depan gedung KPK, sepedamotor yang dikendarai Bripka Sukardi tiba-tiba disalip oleh dua orang yang mengendarai sepedamotor, lalu salah seorang pengendara itu menembak Bripka Sukardi hingga tersungkur. Penembak lalu menyambangi Bripka Sukardi dan kembali melepaskan tembakan. Setelah itu sang penembak merampas revolvere milik korban.
Soal kelompok Dayat, Polisi meyakini mereka terkait dengan penembakan Ipda Koes Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana di Jalan Graha Bintaro pada 16 Agustus 2013.
Selain itu kelompok Dayat juga terlibat penembakan Aiptu Dwi Yatna di kawasan Pamulang, pada 11 September 2013. Aiptu Dwi Yatna yang merupakan anggota Binmas Polsek Cilandak itu tewas ditembak pengendara motor saat hendak pulang ke rumahnya.