TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga hari sudah enam jenazah terduga teroris menghuni ruang forensik Rumah Sakit Polri Kramat jati, Jakarta Timur. Keluarga teroris yang di tembak mati di Ciputat itu pun terus mendatangi RS Polri.
Musdalifah (55), salah seorang anggota keluarga yang mengaku ibu angkat dari enam jenazah mengatakan kalau pihaknya hanya melakukan tes DNA.
"Hanya tes (DNA) saja. Tapi hasilnya belum," ujarnya saat keluar dari ruang forensik di RS Polri, Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Belasan kerabat keluar secara teratur. Mereka tak mau memberikan komentar apa pun. Termasuk wanita tua yang diduga diambil sample-nya pun hanya tertunduk dibalik cadar hitam yang dikenakannya.
Sementara, wanita yang menggendong bayi pun serupa. Bayi itu tampak kebingungan saat awak media menghampirinya. Bayi mungil berkulit putih itu hanya bisa tertegun bingung sambil sesekali menyembunyikan wajahnya dibalik kerudung panjang cream milik wanita yang menggendongnya.
Sedangkan, wanita berkacamata yang tampak selalu menghindar saat ditanya itu tak berkometar. Wanita itu 'dikawal' tiga laki-laki berbadan besar berjenggot.
"Kami sedang berduka, tolong ya," ujar salah seorang pria pengawal wanita.