TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fungsionaris Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Sri Mulyono menyindir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang secara tersirat ia sebut kerap melakukan trik-trik politik dalam tindakannya.
"Pertanyaannya sprindik itu jadi produk hukum atau produk politik? Yang pertama dua hari lalu, Panglima TNI berniat menganugerahkan gelar Jenderal Besar, saya tolak. Seminggu lalu pertamina mau naiKkan elpiji, saya tolak. Saya hanya mau jadi ketua umum partai demokrat," ujar Sri sambil tertawa.
Sri menuturkan sejak awal memang ada semacam keterkaitan dari mulai kegaduhan survei partai yang menurun, kemudian pidato SBY di Jeddah, bocornya sprindik kasus Anas, sampai dengan kengototan KPK untuk menangkap paksa Anas padahal baru pemanggilan kedua.
Belum lagi terkait ketidakjelasan sangkaan terhadap Anas yang oleh KPK disebut terkait dengan "proyek-proyek lainnya".
"Bayangkan untuk minta kejelasan status saja oleh KPK tidak boleh padahal yang lain boleh, silakan terjemahkan sendiri seperti apa," ujarnya.