TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan sudah membentuk tim dan akan mulai bekerja pekan depan untuk memeriksa penyebab tenggelamnya roll on-roll off (Ro-Ro) dengan rute Pelabuhan Pangkal Balam Bangka Belitung-Pelabuhan Tanjung Priok, di perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (14/1/2014) kemarin.
"Untuk melihat kelaikan kapal terutama dari sisi ketebalan lambung karena kami ada kecurigaan mungkin kapal karena lambung apakah bocor mengganggu stabilitas maka terbalik," ujar Yan Risuandi, Direktur Perkapalan dan Kepelabuhan Kemenhub, di Badan Meteorologi, Klimmatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Namun, Yan tidak bisa memastikan kapan tim akan selesai bekerja dan mengumumkan hasil pemeriksaa. Menurut Yan, memang tidak ada batas waktu yang diberlakukan untuk menyelidiki tenggelamnya kapal bermuatan 85 penumpang tersebut.
"Saya tidak bisa pastikan sekarang karena tim yang bekerja berapa lama. Kita tidak ada batasan waktu. jangan kita targetkan biar (hasilnya) akurat," tegas Yan.
Yan mengakui selain tim dari Kemenhub, pihak syah bandar Tanjung Priok juga sudah membentuk tim untuk memeriksa kapal tersebut.
Sebelumnya, sebuah kapal Ro-Ro dengan rute Pelabuhan Pangkal Balam, Bangka Belitung-Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tenggelam di perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (14/1/2014). Kapal karam di dermaga 107 pelabuhan, dan tidak ada korban jiwa maupun luka pada peristiwa tragis tersebut.
Tenggelamnya kapal KM BJL I itu terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari ketika kapal miring hingga terguling dan tenggelam sebagian badannya. Saat itu, kapal sudah siap berangkat menuju Bangka Belitung.
Kapal tersebut memuat 85 orang yang terdiri dari 20 orang penumpang umum, 42 sopir dan kenek, serta 23 orang ABK.