TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Zainuddin Amali enggan menjawab gamblang soal dugaan suap Rp 10 miliar ke mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait penanganan sengketa Pemilu Kada Jawa Timur.
"Saya kira teman-teman sudah tahu, kemudian sudah dikonfirmasi kepada pihak yang dituju yakni Pakde Karwo, dan beliau sudah menanggapi beliau tidak sama sekali menanggapi itu," kata Zainuddin usai dipemeriksaan saksi tersangka Waryono Karno di kantor KPK, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Zainuddin diketahui sebagai pihak yang sempat melakukan kontak melalui BackBerry Messenger dengan Akil terkait penanganan perkara sengketa Pemilukada Jawa Timur. Nama Zainuddin sendiri sempat ditanyakan penyidik kepada Andry Dewanto Achmad, Ketua KPU Jawa Timur.
Yunior Akil di Partai Golkar itu pun tak menampik informasi yang menyebut Akil meminta dirinya menyediakan Rp 10 miliar terkait sengketa tersebut.
"Ya kan sudah kalian baca semuanya," ujarnya.
Namun, pria asal Gorontalo itu kemudian membantah, jika permintaan soal duit itu sebelumnya dikoordinasikan Akil dengan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.
"Tidak ada, tidak ada," tegasnya.