TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, membantah dirinya sebagai orang yang tidak tahu terima kasih, seperti yang dituduhkan oleh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.
"Saya sangat berterima kasih dengan jabatan saya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat. Rasa terima kasih itu saya jawab dengan kinerja saya di DPR. Silakan Bapak Pramono Edhie Wibowo cek bagaimana kinerja saya di Parlemen. Baik dalam hal pengawasan, anggaran, maupun legislasi," kata Gede Pasek lewat kicauan di akun twitternya, Kamis (23/1/2014) sore.
Menurut Gede Pasek, ia sangat berterima kasih kepada partai dan rakyat yang telah memilihnya.
"Cara mengecek yang sederhana, silakan saja bandingkan dengan keponakan, ipar, dan haindaitaulan Bapak Pramono Edhie Wibowo yang di DPR, dengan kinerja saya yang datang dari kampung," ujarnya.
"Saya merawat terima kasih dengan kinerja. Tapi maaf kalau itu dinilai tidak cukup, karena saya memang tidak bisa memuji melebihi takaran, menjilat, atau dipaksa, ikut arahan-arahan yang jauh dari nilai-nilai demokrasi," imbuh Pasek.
Sebelumnya diberitakan mengenai Pramono Edhi Wibowo yang menuding Gede Pasek sebagai orang yang tidak tahu berterimakasih. Sebab menurut Pramono, Pasek dapat menjadi anggota DPR karena Jero Wacik.
"Pak Jero Wacik masa dikatain sengkuni, gimana perasaannya? Tidak ada terima kasih malah menjelekkan," kata Pramono.
Jenderal Bintang Empat itu kemudian menceritakan bahwa Pasek dalam pemilihan legislatif sebernarnya tidak menjadi anggota DPR karena suara yang kurang. Anggota DPR terpilih dari Dapil Bali adalah Jero Wacik. "Pak Jero kemudian diangkat menjadi menteri, lalu kosong ada PAW (Pergantian Antar Waktu)," katanya.
Pramono mengungkapkan Jero adalah orang yang menyarankan agar Pasek menjadi anggota DPR menggantikan dirinya. "Ini Pak Jero yang menyarankan Pasek," kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menjawab tudingan itu, Gede Pasek Suardika mengatakan, "Saya jadi anggota DPR RI lewat PAW bukan karena ditunjuk Jero Wacik, tapi karena perolehan suara terbanyak berikutnya adalah saya."
"Karena UU lah saya harus jalankan amanat rakyat di DPR," imbuhnya.