TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencanangan 'Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas' yang diadakan Korps Lalu Lintas Polri di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (26/1/2014) lalu mendapat kritik pedas dari politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Rabu (29/1/2014).
Dalam kegiatan tersebut anggota Polri menggunakan baju biru yang dianggap menunjukan identitas partai tertentu, lagu bahkan lagu Majulah Negeriku ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menjadi lagu pembuka kegiatan tersebut.
"Saya nggak tahu apakah itu ada unsur kesengajaan ataukah mengalir seperti itu saja dengan niat baik, tapi niat baik, lagi banjir Jakarta Pak, kok soal lalu lintas, kita harusnya selesaikan banjir ini atau by desain ada presiden cari muka, walau sembilan bulan lagi kan lumayan cari muka, itu harus kita selesaikan supaya nggak berkelanjutan," kata Trimedya.
Dikatakannya PDI Perjuangan sudah meminta pada seluruh ketua Cabangnya untuk memonitor pergerakan dari Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Polri dalam menjaga netralitasnya menjelang Pemilu saat ini.
"Sekaligus bagi kami ini evaluasi terhadap Polri karena kami dikagetkan dengan peristiwa hari Minggu itu," ujarnya.
Lain halnya dengan Politisi Partai Hanura Syarifuddin Sudding yang tidak mempersoalkan warna yang digunakan Korlantas Polri dalam acara tersebut. Bahkan ia menilai bahwa muatan dari acara tersebut sangat baik mengajak masyarakat sadar berlalu linta.
"Semua warna kalau mau dipersoalkan tidak ada lagi warna yang tidak bisa digunakan Pak Kapolri, karena semua warna dipakai Parpol, mau pakai warna putih ya ada, mau pakai kuning ya ada, biru ada, merah, hijau juga ada mau pakai warna apa lagi? Saya sangat mengapresiasi esensi kegiatan itu yang punya makna dan saya berharap merah putih tetap di dada itu yang penting bagi saya," ujarnya.
Sementara Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan bahwa acara Pencanangan 'Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas' yang dilaksanakan di Bundaran HI mengatakan bahwa warna yang digunakan tidak dilakukan sebagai bentuk dukungan politik.
"Kami tidak ada sedikit pun yang tersirat di situ, untuk warna ini sudah sering digunakan, memang warna biru ini sudah warnanya lalu lintas dan kami setelah itu beri sambutan di BNN warnanya merah tapi nggak ada kaitannya. Saya yakinkan dan saya pastikan itu tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung," kata Sutarman.