TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono mengatakan generasi muda adalah masa depan bangsa. Menurutnya, masa depan bangsa ditentukan oleh bagaimana pemerintah membangun generasi muda yang lebih baik.
Ia menuturkan, peran dari nutrisi untuk anak sangat penting dalam menciptakan generasi muda yang berdaya saing tinggi. Untuk itulah nutrisi untuk anak harus diperhatikan dengan tidak memberikan jajanan pangan untuk anak.
"Nutrisi adalah penentu utama pembentukan fisik dan daya pikir anak," kata Boediono dalam sambutannya di acara 'Gebyar Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah' di kawasan perbelanjaan di Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2014).
Boediono mengungkapkan, menurut survei yang diadakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan 90 persen anak sekolah jajan di luar sekolah. Menurut dia, hasil survei itu perlu mendapat perhatian.
"Dari hasil pengamatan, saya mendapat laporan masih banyaknya dijumpai pangan yang mengandung formalin, borak dan bahan tambahan pangan yang membahayakan," tuturnya.
Lebih jauh Boediono mengatakan, risiko yang ditimbulkan dari formalin, borak dan bahan tambahan pangan itu akan berdampak serius kepada anak-anak jika mengonsumsinya. Ia pun mengimbau semua pihak harus mengambil langkah untuk melindungi pangan anak.
"Kalau itu dibiarkan akan berakumulasi yang dalam jangka panjang menyebabkan persoalan serius. Kita semua harus mengambil langkah serius dalam melindungi anak," ujarnya.