TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengatakan keluarga besar almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sudah memberikan dukungannya kepada partai berlambang Ka'bah tersebut pada pemilihan umum (Pemilu) 2014.
Ditemui wartawan disela-sela Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II DPP PPP di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/2/2014), Ketua Umum PPP mengatakan sayang sekali jika kekuatan pengikut Gus Dur jika tidak difasilitasi pada pemilu kali ini.
Keluarga Gus Dur memutuskan untuk mencabut dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 2009 lalu. Salah seorang putri Gus Dur, Yenny Zanuba Wahid kemudian mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), yang diklaim sebagai rumah baru kaum Gusdurian. Namun partai tersebut gagal lolos jadi peserta pemilu 2014.
"Saya sudah bilang ke mbak Yenny, sayang kader politiknya kalau tidak disalurkan. Silahkan, kami terbuka untuk menyalurkan kader-kader mbak Yenny. Nanti setelah partainya jadi peserta pemilu, kembali lagi ke sana silahkan," kata Suryadharma Ali.
Pada Mukernas tersebut, 26 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP menyebut nama Yenny sebagai salah seorang yang harus dibahas untuk dijadikan Calon Presiden (Capres). Ketua Umum PPP mengatakan hal tersebut masih terus dibahas hingga malam nanti. Pada Mukernas tersebut pun sekitar dua puluh kader Gusdurian hadir, dan memberikan dukungannya untuk partai berlambang Ka'bah itu.
Ketua Umum PPP mengatakan hubungan keluarga besar Gus Dur dengan PPP sudah sangat dekat sejak lama. Ia menyampaikan kakek laki-laki Gus Dur yang bernama K.H. Bisri Syansuri merupakan pencipta lambang Ka'bah untuk PPP. Sementara ibunda Gus Dur, Nyai Hj Sholihah Munawaroh A Wahid Hasyim, sempat jadi kader PPP.
Suryadharma Ali juga mengaku tidak khawatir kerjasamanya dengan keluarga almarhum Gus Dur akan meretakan hubungan PPP dengan PKB. Kata dia hubungan PPP dengan keluarga besar Gus Dur tidak akan menyinggung-nyinggung soal PKB.
"PKB kan saudara kita juga," tandasnya.