TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh militer Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan tidak setuju presiden Indonesia harus memiliki latar belakang militer. Pemikiran bahwa presiden harus berlatar militer adalah pemikiran usang.
"Saya nggak setuju itu. Yang saya lihat itu kemampuan. Mundur kita nanti kalau bicara dikotomi sipil militer. Militer juga banyak yang baik banyak yang jelek. Sipil juga begitu," ujar Luhut kepada wartawan di GBI Mawar Sharon, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Sementara terkait dengan presiden Indonesia idealnya adalah Islam dan Jawa, seperti pernyataan BJ Habibie baru-baru ini, menurutnya itu mungkin cocok untuk saat ini. Kondisi tersebut kemungkinan tidak berlaku sepuluh tahun mendatang.
"Saya kira apa yang disampaikan Habibie ya supaya presidennya Islam menurut saya paradigma seperti itu ya. Paradigma itu akan bergeser karena orang akan melihat 10 tahun lagi melihat orang berkualitas yang bisa menyelesaikan masalah."
"Sekarang kita lihat Ahok (wakil gubernur DKI Jakarta). Orang tidak marah lagi kan karena ternyata dia perform. Orang tidak melihat lagi. Apakah dia Cina, Batak, Hindu, Budha dan segala macam. Anda bisa menyelesaikan masalah," tukas bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu.