TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dalam diskusi santai di pesawat menuju Yogyakarta (21/02/14) Wakil Presiden RI 2004-2009 M. Jusuf Kalla mengatakan bahwa penamaan KRI Usman Harun yang dicekal oleh Singapura merupakan hal yang wajar.
"Kalau mereka mencekal itu wajar," ujar JK yang menggunakan jaket berwarna hitam.
Menurut JK, terkadang pemberian gelar pahlawan disuatu negara dapat mengundang kemarahan di negara lain. JK mencontohkan pemberian gelar pahlawan pada Paul Westerling oleh Belanda itu juga membuat luka bangsa Indonesia. Pasalnya Westerling di Indonesia dianggap penjajah atau penjahat perang.
"Kadang di suatu negara dianggap pahlawan di negara lain dianggap penjahat, misalnya Westerling di Belanda dianggap Pahlawan oleh kita dianggap penjajah," jelas JK.
JK menegaskan pemberian nama Usman-Harun pada KRI baru milik TNI AL sepenuhnya merupakan hak pemerintah. Menurut JK, Usman dan Harun dianggap pahlawan oleh bangsa Indonesia karena berhasil melaksanakan tugas negara. "Itu sepenuhnya hak kita," tegas JK.
Meskipun isu penamaan kapal Usman-Harun sempat memanas, JK yakin hubungan baik antara Singapura dan Indonesia tetap akan terbina dengan baik. "Tidak akan mengganggu hubungan keduanya," pungkas JK yang juga Ketua PMI.