TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, menyayangkan tindakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang melaporkan aktivis Indonesia Budget Center (IBC), Apung Widadi ke polisi.
Pada diskusi "Menolak Hujan Somasi di Tahun Pemilu," di Kedai Kopi Deli, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2014), Uchok menganggap pelaporan terhadap aktivis ke Kepolisian, bisa membuat bungkam suara-suara aktivis lainnya.
"Kalau memang kami dianggap salah, ya jangan disomasi atau dilaporkan, tapi jelaskan," katanya.
Apung dilaporkan PSSI ke Polisi karena komentarnya "Kasihan ya Timnas U-19, pendapatan dari hak siar SCTV senilai Rp 16 miliar diputar LNM untuk membiayai Persebaya palsu." di forum Facebook bertajuk 'Forum Diskusi Suporter Sepakbola Indonesia (FDSI)'.
Inisial LNM dalam kasus ini disimpulkan oleh tim PSSI sebagai singkatan nama Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyala Mattalitti. PSSI melalui Direktur Direktorat Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, melaporkan Apung karena dianggap melanggar laporan dugaan pelanggaran Pasal 27 ayat 3 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). PSSI berharap Apung memiliki data yang akurat atas tuduhan itu.
Kata Uchok pemerintah atau partai memiliki sumber dana yang hampir tidak berbatas. Oleh karena itu soal komentar miring oleh Apung, Uchok berharap terlapor bisa mensosialisasikan jawaban-jawaban atas kritik tersebut pada berbagai kesempatan, termasuk di media masa.
"Menurut saya somasi ini adalah untuk kita diam dan tunduk pada kekuasaan. Tapi kita akan berusaha terus mengajak pada publik, kita jangn takut disomasi," katanya.