TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Hakim Konstitusi Dimyati Natakusumah menegaskan akan mengikuti kebijakan partai tempatnya bernaung. Diketahui, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Dimyati untuk mundur dari seleksi calon hakim konstitusi yang digelar Komisi III DPR.
"Saya manut, namanya ketua fraksi sudah buat surat resmi seperti itu. Lebih besar dan luas dibanding jadi hakim MK," kata Dimyati ketika dihubungi, Selasa (4/3/2014).
Dimyati mengakui Ketua Umum PPP Suryadharma Ali juga memintanya menyukseskan pemilu legislatif dan presiden yang kepentingannya lebih berat daripada hakim MK.
"Tim pakar bilang banyak tugas yang lebih besar daripada hakim MK. Dengan sendiri saya patuh kepada ulama apalagi ada bapak Hasyim Muzadi," imbuhnya.
Dimyati mengatakan dirinya akan segera mengirim surat pengunduran diri dari seleksi calon hakim konstitusi kepada Komisi III DPR.
"Ini kan keputusan partai. Kadang apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah. saya nurut kepada senior dan ulama," tutur Dimyati.