Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Medan, Sumatera Utara, ternyata menjadi pintu masuk utama bagi sindikat pembobol anjungan tunai mandiri (ATM) asal Malaysia, untuk beroperasi di Indonesia.
Hal tersebut, diungkapkan Direktur Penyidikan dan Penidakan Direktorat Jenderal Imigrasi Mirza Iskandar.
Ia mencontohkan, enam warga negara Malaysia pembobol rekening nasabah via ATM yang ditangkap pada Senin (3/2/2014), masuk ke Indonesia melalui Medan.
"Sebagian besar masuk dari Bandara Kualanamu Medan. Tapi ada beberapa yang masuk dari pintu-pintu lain, karena pintu masuk internasional di Indonesia banyak," kata Mirza, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2014).
Ia menuturkan, terbongkarnya jaringan pembobol ATM dari negeri jiran tersebut, berawal ketika pihaknya menerima dokumen 17 nama buruan Mabes Polri yang akhirnya bertambah menjadi 21 orang.
Selanjutnya, imigrasi mendeteksi ada 5 dari puluhan WN Malaysia buruan polisi yang masih berada di Indonesia.
Setelah dilacak, imigrasi berhasil mengidentifikasi sebagian pelaku pembobol ATM tersebut di Pelabuhan Batam Center. Saat itu pula, pihak imigrasi mencegah enam pelaku meninggalkan Indonesia.