Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gudang amunisi yang meledak milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut, sebagian besar bangunannya terletak di dalam tanah, hanya atapnya saja yang menyembul di permukaan berbentuk setengah lingkaran.
Bagian dalam gudang berbentuk persegi panjang, berukuran sekitar 15 X 40 meter, dengan tembok beton tebal, serta pintu besi.
Adapun Pondok Dayung adalah sebuah pulau berbentuk bersegi panjang, berukurang sekitar 1 kilometer persegi. Jarak pulau itu hanya sekitar 500 meter dari pesisir Jakarta. Siapapun yang hendak berkunjung ke Pondok Dayung, harus menyeberang menumpang kapal kecil.
Di sisi utara Pondok Dayung, terdapat wilayah TNI AL. Di tempat itu terdapat markas Kopaska, Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib), lapangan tembak, serta dermaga kapal cepat. Sedangkan di sisi timur merupakan wilayah Kepolisian.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, kepada wartawan di Rumah Sakit AL Mintohardjo, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengatakan sempat terjadi korsleting listrik, sehingga menimbulkan kebakaran.
"Lalu para petugas melakukan perannya memadamkan api tersebut, sebelum padam gudang itu meledak," katanya.
Gudang tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai senjata laras panjang dan laras pendek Kopaska. Namun belum lama ini gudang itu juga dijadikan penyimpanan bahan peledak TNT.
Akibat kejadian itu, 86 orang luka-luka, dan satu orang petugas Fasilitas dan Perbaikan Kapal-kapal Wilayah Barat Fasharkam Lantama, Serka Anumerta Iman, meninggal dunia.