News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei

Akbar Tandjung Bisa Jadi Kuda Hitam

Penulis: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi kawakan Akbar Tandjung muncul sebagai kuda hitam dalam survei yang dilakukan Fredom Foundation di 34 provinsi pada periode 27 Januari-26 Februari 2014.

Survei dengan jumlah responden 1090, Akbar Tandjung memperoleh dukungan 6,5 persen untuk posisi Wakil Presiden. Jika diposisikan sebagai Capres, maka angka perolehan dukungan Akbar 4 persen.

Peneliti Fredom Foundation, Mohamad Nabil mengumumkan hasil survei tersebut di Jakarta, Minggu (9/3/2914). Dalam paparan hasil survei, M.Nabil didampingi peneliti dari LP3ES Kurniawan, pengamat LIPI Dr.Siti Zuhro, dosen politik Paramadina Herdy Sjahrasad, dan Dian Permana, founding Fateher House.

Menurut Siti Zuhro, kemunculan nama Akbar sebagai salah satu kandidat cawapres, cukup mengejutkan, pasalnya selama ini Akbar tidak mengkampanyekan diri sebagai salah satu kandidat.

Survei ini menunjukkan ada persoalan besar di tubuh Golkar. Karena itu Golkar harus menyikapi soal ini dengan bijaksana.

“Akbar punya jaringan kuat di Golkar, HMI, birokrasi, dan lintas golongan. Jika Akbar bergerak, maka jejaring itu akan dengan cepat bergulir dan persentase dukungan pun akan lebih tinggi lagi,” kata Siti Zuhro.

Mengenai Jusuf Kalla? Siti Zuhro mengatakan, keduanya punya modal sosial yang tinggi, tapi posisi Akbar lebih unggul. “Jusuf Kalla leih baik mengurus organisasi sosial seperti Dewan Masjid, karena sudah tua,” katanya.

Pengamat politik dari Paramadina Herdy Sjahrasad menilai, hasil survei Freedom Foundation yang mengukuhkan nama Akbar sebagai salah satu figur yang mendapat dukungan besar sebagai Cawapres, menunjukkan bahwa rekam jejak dan kepemimpinan Akbar baik sebagai tokoh HMI, tokoh Golkar, mantan Mensesneg, dan aktivis Kelompok Cipayung masih mendapat tempat di hati rakyat.

“Saya menilai, Golkar itu ya Bang Akbar. Dia terus bekerja untuk Golkar, dan kini berhasil mengukuhkan dirinya sebagai identifikasi Golkar. Kalo orang bicara Golkar ya Akbar, bukan JK apalagi Aburizal. Jadi, Akbar Tandjung adalah kuda hitam dalam pilpres nanti. Golkar harus mensiasati ini,” papar Herdy.

Kurniawan dari LP3ES juga mengatakan, bila selama ini Akbar Tandjung diam saja memproleh angka dukungan cukup besar sebagai Cawapres, 5,6 persen, maka apabila Akbar bersedia dan aktif beriklan, maka angka dukungan tambah besar.

“Dalam politik, selain momentum, harus ada kerja politik Akbar tinggal sosialisasi sebagai salah satu pemimpin alternatif,” kata Kurniawan.

Temuan survei ini memperlihatkan bahwa elektabilitas Calon presiden pada Pemilu 2014 peringkat pertama masih  ditempati oleh: [1] Joko Widodo dengan 31.8%; [2] Prabowo Subianto 11.3%; [3] Abu Rizal Bakrie 8.3%; [4] Jusuf Kalla, 6.4%; [5] Dahlan Iskan 5.7%; [6] Wiranto juga 5.7%; dan [7] Akbar Tandjung, 4%; dan [8] Tokoh lainnya, 13.9%. Pemilih yang  masih ragu-ragu dan belum menentukan pilihan Capresnya  sebanyak 12.9%.

Sedangkan elektabilitas Calon wakil presiden posisi pertama ditempati oleh: [1] Dahlan Iskan, 11%; [2] Joko Widodo, 10.2%; [3] Jusuf Kalla, 9.7%; [4] Aburizal Bakrie,  6.8%; [5] Akbar Tandjung, 6.5%; [6] Hary Tanoesudibjo, 6,3%; [7] Mahfud MD, 5.6%; [8] Prabowo Subianto, 3.6%; [9] Yusril Ihza Mahendra, 3.4%; [10] Hatta Rajasa 3.4%; dan [11] Tokoh lainnya, 15.1%. Sebanyak 18.4% pemilih yang masih belum menentukan siapa calon wakil presidennya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini