News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY: Jangan Dilupakan Penambahan Personel Wanita Polisi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Polisi Wanita (Polwan) cantik ini, dari kiri, Bripda Esty Apriliana, Bripda Eka Rachma, Brigadir Lina, Briptu Eka Frestya, Brigadir Dara Intan, dan Bripda Inggried Febrian Charlotte mewakili NTMC dan Korlantas Polri yang terpilih sebagai pemenang untuk kategori Penonton/Komunitas Terdahsyat pada acara Dahsyatnya Awards 2014, di Hall D JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014) malam. Dahsyatnya Award kali ini mengambil tema Dahsyatnya Cinta Indonesia .

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman mengenai rencana penambahan jumlah personel Kepolisian sebanyak 50 ribu.

Pesan SBY, jika dilakukan penambahan personil untuk Tamtama, Bintara, atau Perwira, maka jangan dilupakan juga penambahan proporsional jumlah personel wanita polisi (Polwan).

"Kalau menambah personil nanti, apakah Tamtama, Bintara dan Perwira Polri, jangan dilupakan penambahan personel Polwan," pesan SBY saat membuka Rapat Terbatas mengenai "Modernisasi pembangunan Kekuatan dan Peningkatan Kemampuan Jajaran Polri", di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/3/2014).

Menurut SBY, penambahan personel Polwan di tubuh Polri harus dilakukan. Karena banyak sekali perlindungan (proteksi) yang perlu diberikan Polri terhadap kaum Perempuan dan Anak-anak.

"Sifat kejahatan sekarang pun makin kompleks dan tidak jarang ada pelibatan kaum perempuan maupun anak-anak tentu dengan usia tertentu dalam wilayah kejahatan," jelas SBY.

Karena itu, tegas SBY, harus diberikan porsi yang cukup untuk penambahan personil Polwan. Lebih lanjut SBY katakan bahwa dengan penambahan personel secara signifikan tersebut, maka, pesan SBY, rasio antara satu personil Bhayangkara terhadap jumlah masyarakat yang harus dilindungi dan diayomi menjadi lebih proporsional.

"Kalau tidak seimbang, terlalu sedikit jumlah personel Polri sementara jumlah masyarakat yang harus dilindungi dan ayomi dan dilayani sangat besar, tugas itu tentu tidak bisa dilaksanakan secara efektif," ungkap Presiden SBY.

Selain itu, lebih lanjut SBY katakan, penambahan personel Polri ini ditujukan agar Polri bisa dikerahkan dengan cepat dengan personel memadai menangani gangguan Kantibmas seperti tindakan anarkis, kekerasan komunal dan konflik horizontal. Karena pengalaman selama ini, sambung SBY, ternyata ada keterbatasan jumlah personel Polri untuk dikerahkan dengan cepat dan melakukan penindakan dengan tepat.

"Oleh karena itu sering kita dengar dikatakan Polri melakukan pembiaran. Bahkan negara juga sering dituduh melakukan pembiaran. Maka cerita ini di masa depan tidak perlu ada karena kita terus membangun kekuatan, sehingga jumlahnya lebih rasional," jelas SBY.

Tetapi, diingatkan SBY, meningkatkan jumlah dan kemampuan personel baik itu di TNI maupun Polri, itu anggarannya tidak sedikit. Karena itu, perlu perencanaan yang baik dan tepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini